5 Olahraga Hits di Kalangan Gen Z di 2025 untuk Cegah Burnout
Sekarang, olahraga bukan cuma rutinitas, tapi sudah jadi tren keren di kalangan anak muda. Mulai dari lari pagi bareng komunitas, yoga di taman, sampai nyobain olahraga baru yang lagi hits semuanya gampang banget ditemukan. Meski begitu, masih ada aja yang mikir kalau ikut olahraga itu cuma biar nggak “FOMO”. Padahal sebenarnya, olahraga punya dampak besar buat kesehatan tubuh dan kebahagiaan mental kita.
Tahun 2025 bukan masa yang mudah bagi Gen Z. Persaingan karier yang sengit, tugas kuliah yang menumpuk, dan tekanan untuk terus “berhasil” di media sosial membuat banyak anak muda kelelahan secara mental. Fenomena burnout pun jadi hal yang sering terjadi. Namun, ada cara sederhana dan menyenangkan untuk melawannya: olahraga. Gerak tubuh bukan hanya menyehatkan fisik, tapi juga melepaskan hormon stres dan memunculkan rasa bahagia. Tak heran jika tren olahraga Gen Z kini bergeser ke arah yang lebih seimbang bukan sekadar membentuk tubuh, tetapi juga menjaga pikiran tetap tenang dan terhubung secara sosial. Lima olahraga ini wajib dicoba agar energi tetap penuh dan mental tetap kuat.
5 Olahraga Wajib Gen Z untuk Mencegah Burnout
1. Pilates
Pilates sangat ideal untuk melawan burnout karena ia menekankan pada koneksi pikiran dan tubuh (mind-body connection). Latihan ini fokus pada penguatan otot inti, postur, dan pernapasan teratur. Bagi Gen Z yang otaknya sering overthinking dan terstimulasi oleh gawai, Pilates memberikan jeda mental yang sangat dibutuhkan. Fokus pada postur dan pernapasan memaksa pikiran untuk hadir di saat ini, mengurangi kecemasan dan memperbaiki mood secara signifikan.
2. Padel Tennis

Padel Tennis adalah olahraga raket yang berkembang pesat. Padel dimainkan berpasangan dalam lapangan berdinding, menggabungkan elemen tenis dan squash. Olahraga ini sempurna untuk Gen Z karena durasinya yang singkat, intensitas sosialnya yang tinggi, dan keseruannya. Aspek sosial dalam padel membantu mengatasi perasaan terisolasi yang sering menyertai burnout. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk melepaskan energi fisik tanpa tekanan kompetisi yang terlalu serius.
3. Lari (Running)

Lari adalah bentuk olahraga kardio klasik yang efektif sebagai meditasi aktif. Meskipun terlihat sederhana, lari terbukti ampuh melepaskan hormon endorfin yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit dan peningkat mood alami. Lari menawarkan waktu hening untuk memproses pikiran atau, sebaliknya, mengosongkan pikiran dari tekanan harian. Keterjangkauan lari menjadikannya solusi anti-burnout yang bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.
4. High-Intensity Interval Training (HIIT)
Seringkali Gen Z memiliki keterbatasan waktu. Di sinilah HIIT menjadi solusi efektif. Sesi HIIT yang singkat (15-30 menit) namun intens terbukti sangat baik untuk melepaskan frustrasi dan energi berlebih yang terakumulasi dari stres. Pelepasan energi yang cepat dan masif ini memberikan boostmood instan, membuatnya mudah diselipkan di sela-sela jadwal padat.
5. Yoga

Mirip dengan Pilates, Yoga menggabungkan peregangan fisik dengan mindfulness. Yoga membantu menyeimbangkan sistem saraf, memindahkan tubuh dari mode "perlawanan atau lari" (fight-or-flight, yang terkait dengan stres kronis) ke mode "istirahat dan cerna" (rest-and-digest). Praktik ini membantu Gen Z meningkatkan fleksibilitas mental dan fisik, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur faktor kunci dalam mencegah burnout.
Melawan burnout di tahun 2025 memerlukan lebih dari sekadar istirahat. Gen Z perlu mengadopsi olahraga yang berfungsi sebagai pelepasan stres aktif. Baik itu melalui ketenangan fokus dari Pilates dan Yoga, pelepasan cepat dari HIIT, maupun interaksi sosial yang menyenangkan dari Padel Tennis, menjadikan aktivitas fisik sebagai prioritas adalah langkah paling cerdas untuk menjaga kesehatan mental dan meraih kesuksesan jangka panjang.